BANYAK faktor yang menyebabkan rasa ngilu pada gigi akibat gigi sensitif. Untuk menghindarinya, cari tahu apa faktor penyebabnya dan bagaimana mengantisipasinya.
Sakit gigi bisa mengubah keadaan dan mood seseorang menjadi buruk, uring-uringan, dan lebih sensitif. Terlebih lagi jika sakit gigi karena gigi sensitif yang tidak disadari kedatangannya. Memang, mengatasi sakit gigi bukanlah hal yang mudah, terutama jika sakit gigi yang dikarenakan masalah gigi sensitif.
Dikatakan oleh Professional Relationship Manager PT Unilever Indonesia Tbk Drg Ratu Mirah Afifah GCClinDent MDSc bahwa gigi sensitif merupakan istilah umum yang menunjukkan adanya dentine hypersensitive (DH), yaitu terbukanya dentin akibat menipisnya email dan atau turunnya gusi.
Ratu menjelaskan, dentin memiliki saluran-saluran yang sangat kecil, langsung berhubungan dengan syaraf gigi. Ketika kehilangan email sebagai lapisan pelindung, rangsangan makanan dan minuman akan langsung mengenai dentin dan diteruskan ke syaraf gigi sehingga menimbulkan rasa nyeri yang disebut gigi sensitif.
“Gigi sensitif yang timbul, umumnya tidak disadari kedatangannya,” ucap dokter yang mengambil gelar GCClinDent (Graduate Certificate in Clinical Dentistry) dari University of Queensland, Brisbane-Australia tahun 2004.
Untuk mendalami soal gigi sensitif ini, beberapa waktu lalu produk Pepsodent Sensitif melakukan riset menyeluruh bersama dengan Bagian Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Padjadjaran.
Riset yang dilakukan pada Oktober 2009 ini dilakukan terhadap 1.045 orang berusia antara 15–64 tahun berasal dari berbagai golongan ekonomi di 4 kota besar di Indonesia. Dari penelitian tersebut didapati bahwa 65 persen responden pernah mengalami gigi sensitif dan ini paling sering terjadi ketika mengonsumsi makanan atau minuman dingin.
Selain itu, hasil riset Pepsodent juga menyebutkan bahwa 52,4 persen perempuan dan 47,6 persen laki-laki alami gigi sensitif. “Rata-rata mereka ada di usia produktif,” tuturnya.
Dalam bukunya ”Epidemiology of Dentine Hypersensitivity”, Bartold mengatakan bahwa keluhan gigi sensitif lebih banyak dijumpai pada wanita ketimbang pria. Keluhan ini dapat timbul kapan saja dan pada siapa saja, di mana kasus ini lebih sering dijumpai pada usia antara 20–40 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan juga kasus ini dijumpai pada mereka yang berusia remaja dan bahkan pada usia lanjut.
“Mereka yang alami gigi sensitif dapat mengalami rasa tidak nyaman dalam jangka waktu tertentu,” ujar ahli kesehatan gigi dari Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera Utara, Prof Trimurni Abidin drg SpKG(K) MKes.
Rasa nyeri akan begitu terasa saat mengonsumsi makanan atau minuman dingin dan panas. Menurut Trimurni, beberapa penyebab timbulnya masalah gigi sensitif ini, di antaranya karena kebiasaan menggosok gigi dengan cara yang tidak tepat, penyakit dan penurunan gusi, buruknya kondisi kebersihan gigi dan mulut, penumpukan plak, pengikisan email, dan tindakan pemutihan gigi (bleaching) yang berlebihan.
“Cara penanggulangan gigi sensitif berbeda-beda, tergantung pada kasus gigi sensitif tersebut,” tandasnya. Misalnya saja, bila gigi sensitif disebabkan kerusakan tambalan gigi, maka tambalan segera harus diperbaiki. Dan apabila gigi sensitif disebabkan salah menyikat gigi, maka yang dilakukan adalah dengan mengetahui cara pemilihan sikat atau cara menyikat gigi yang baik.
Adapun penanggulangannya bisa dilakukan dengan perawatan di rumah (home treatment), yaitu dengan menyikat gigi yang baik. Pilih pasta gigi yang mengandung potassium citrate. Selain itu, lakukan juga perawatan di klinik untuk menemukan penyebab utama keluhan gigi sensitif dan memperbaiki tambalan yang rusak atau ada kelainan struktur jaringan keras gigi seperti karies, erosi, abrasi.
dechacare.com
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment